Mesin Jahit Saya

mesin jahit pertama saya

Habis sholat maghrib, saya merengek-rengek minta dibelikan ponsel pintar. Tapi karena keinginan saya yang terlalu perfeksionis, maka suami menunda-nunda ponsel pintar itu karena dana yang tidak perfeksionis, hihi...


Dengan polosnya suami berkata, "Itu mesin jahit gak dipake? Jual aja..
.". Sayapun langsung menolak mentah-mentah niatnya untuk menjual mesin jahit pertama saya.

Mesin jahit saya dijual? Oh... Noooo!

Hmmm... Seistimewa bagaimana sih mesin jahit yang tidak rela saya tukar dengan ponsel pintar?

Ngomong-ngomong soal mesin jahit, sayapun jadi mengenang kembali saat-saat dulu ketika belum menemukan mesin jahit ini.

Saat itu saya sangat senang sekali browsing soal jahit menjahit. mulai dari craft sampai busana muslim. Duh... orang-orang itu kreatif sekali...

Sayapun merengek-rengek minta ikut kursus. Namun saya terkendala jadwal. Bukannya saya sok sibuk, tapi saya masih menyusui bidadari kecil saya. Dan otomatis dia tidak bisa ditinggal. Mana saya berada di daerah orang yang jauh dari keluarga lagi. Maka dari itu, kursuspun saya urungkan dan meminta mesin jahit, siapa tahu saya bisa menjalankannya. saya selalu percaya dengan istilah "Tak kenal maka tak sayang, tak punya mana bisa-bisa?". Dan sayapun memutuskan untuk mengenal mesin jahit yang sebelumnya tak pernah saya sentuh sekalipun!

Nekat? Iya. saya sama sekali tidak mengenal dengan mesin jahit. Sayapun browsing lagi mencari mesin jahit yang cocok untuk saya. Saat browsing saya bertemu dengan mesin jahit jenis lumba-lumba atau dolphin. Saya sebut seperti itu karena bentuknya yang mirip lumba-lumba. Bentuknya mungil, portable, made in china, harganyapun murah sekitar Rp. 250.000,- cocok untuk pemula yang baru belajar menjahit. untuk anak-anak juga cocok.

Kamipun berencana mencari mesin jahit itu. Dan ternyata, untuk kota Surabaya saya kesulitan mencarinya. Saya pernah baca di forum sebelah, untuk merk Kris dapat ditemukan di Ace Hardware, namun ketika saya kesana barang sedang kosong. Dan kamipun mencari ditempat lain, katanya di Giant Maspion Square ada!
Kamipun berburu kesana di hari yang lain. Namun ketika hendak memasuki Giant, saya melihat gerai mesin jahit Singer. Tempatnya hanya berupa etalase. Suami menyuruh saya untuk melihat-lihat dulu. Sayapun melihat-lihat, meski pada awalnya kami tidak berniat untuk membeli salah satu produk itu.

Suami sayapun memberanikan diri menanyakan mesin yang saya cari. Diapun berkata bahwa mesin yang saya maksud termasuk kategori mainan, kualitasnya buruk, maksudnya benang mudah copot, tidak kuat dan tidak tahan lama.

mesin jahit jaguar j21 memakai flash light

Diapun menawarkan sebuah mesin jahit buatan Jepang yaitu Jaguar J21. Bentuknya yang tak sebesar mesin jahit lainnya dibanderol dengan harga 1 juta rupiah. Sayapun tertarik dengan mesin itu, itu mesin jahit beneran! Meski performanya tak sehebat mesin jahit merk Singer yang sudah teruji kehebatannya.

Mesin jahit ini ukurannya lebih mungil dari mesin jahit lain. Kata salesnya, mesin ini dinuat untuk pemula. Kecepatannya tidak terlalu cepat, jadi cocok untuk yang baru belajar. Terdiri dari 7 jenis tusukan jahit, jahit lurus, zig-zag, jahit lubang kancing dll.

Suami saya ternyata membelikan saya mesin ini! sayapun senang bukan main. Kami deal, barang dikirim esoknya (meskipun datangnya lusa karena kemalaman).

Sayapun bersemangat belajar menjahit dan mari belajar menjahit bersama!