Ketemu Juga dengan MLM
Tuesday, December 09, 2014sumber gambar : disini |
Lagi asyik-asyik buka beranda facebook
tiba-tiba ada permintaan pertemanan yang tidak dikenal Febi. Sekedar
pertemanan di dunia maya gak apa lah ya, hitung-hitung memperpanjang
tali silaturahim lagian yang add juga sseorang akhwat. Cuuss aja klik
konfirmasi pertemanan.
Tak berapa lama, ada chat menghampiri.
Ternyata dari Sis yang tadi add, sebut saja Susi. Isinya menyapa
kabar. Febi balas dengan ramah toh yang ngirim juga ramah. Dia
bertanya kabar anaknya gimana. Kebetulan Febi adalah seorang ibu muda
dan ternyata Susi sudah tahu profil Febi terutama dari foto
profilnya. Maklum, udah biasa toh ibu muda pasang foto profil bareng
anak atau keluarga kecilnya.
Sampai terakhir, Susi menyentil soal
ibu rumah tangga yang berpenghasilan. Dan kebetulan Febi memang IRT
yang nganggur dirumah dan full time buat keluarga. Diapun agak
penasaran dan ternyata Susi menawarkan bisnis
MLM.
* * *
Lain lagi dengan Febi, Neni yang
sama-sama IRT tiba-tiba dapat chat dari teman sekolahnya dulu.
Padahal waktu sekolah dia tidak terlalu akrab dan belum pernah
sekelas. Dia tanya kabar ini itu, ramah sekali. Dan dalam beberapa
kalimat terakhir temannya ternyata menawarkan bisnis MLM mirip Susi.
* * *
Ada lagi cerita dari Lina, profesinya
masih sama seperti Febi dan Neni. Tiba-tiba ada temen yang chat
dengan dia yang masih sekecamatan. Padahal sewaktu sekolah dia tak
pernah seramah itu. Pertemanan di facebookpun sudah lama dan baru
kali ini mereka berinteraksi. Dan ujungnya dia menawarkan bisnis MLM
pula. Karena Lina merasa gak enak saat temannya menawarkan untuk
menjelaskan maka ia iya saja.Dia bertanya no hape, WA, pin BB atau
alamat lengkap Lina. Dan benar saja, esoknya ada beberapa pesan di
ponselnya menanyakan lokasi rumahnya tepat dimana. Lalu, Lina
menjemput saja didepan rumah.
Sesampai dirumah ternyata temannya itu
membawa seorang teman lagi yang tak dikenal Neni. Mereka berkenalan.
Ternyata dia adalah upline dari temannya itu. Teman Neni berniat
membawa uplinenya agar bisa menjelaskan secara detil dan dia
merupakan member baru ternyata.
* * *
sumber gambar: disini |
Ilustrasi diatas hanyalah fiktif
belaka, murni khayalan penulis. Namun, adakah yang mengalami?
Disini aku gak akan membahas prospek,
brain wash, metode, atau bisnis plan-nya. Aku cuman mau sharing
pengalaman aku yang pernah berkecimpung walau gak terlalu dalam,
mendalami bisnis MLM. (bukan money game lho ya...)
Sebenarnya awal aku tahu bisnis MLM
adalah sewaktu dibangku SMA kelas 2 atau 3 lah. Yang pasti saat itu
ada adik kelas yang menawarkan bisnis Keling (apa bener gitu ini
tulisannya, lupaaa... :p). Mendengar cerita dari adik kelasku begitu
menariknya. Katanya mereka senang bisa ikut bisnis itu. Beberapa hari
mereka ikut seminar tak lupa berpakaian rapi dan gaya seperti orang
profesional, memakai blazer bertemu dengan orang-orang yang sukses
tentunya. Dan penghasilannya cukup menarik mengingat saya masih belum
bisa cari uang. Tak lupa mereka memperlihatkan katalog produk yang
diproduksi dari perusahaan tersebut. Melihatnya saja, melihat aku
kendur untuk ikut menjualnya karena harganya termasuk mahal
dikantongku. Namun, kedua adik kelasku itu meyakinkan harga sesuai
dangan hasil yang didapatkan. Dan mereka malah menawarkan agar aku
ikut gabung. Namun, untuk saat itu aku belum begitu tertarik. Karena
malas ikut seminar sana sini. :)
Jujur saja, saat itu aku gak tahu itu
namanya bisnis MLM. Heee...
Oke, lanjut. Setelah menikah dan punya
anak akhirnya aku kepikiran untuk punya bisnis. Namun, belum berani
mengeluarkan modal besar. Inginnya minim modal. Modal katalog gitu,
jadi gak perlu stok barang. Dan takut gak laku.
Ada temen sekolah dulu yang chat dengan
aku dan bilang temennya ikut Sophie Martin dan peringkatnya sudah
jadi manajer entah presiden. Ah, aku gak terlalu perhatiin sih jadi
lupa. Yang pasti tinggi katanya.
Skip skip, aku masih gak tertarik sih.
Kebetulan aku bertemu dengan Sophie hanya karena sedang cari tas.
Pergi ke sebuah mall di kota Surabaya. Dan belanja tas di BC sana.
Eh, ditawari jadi member agar dapat diskon 30%. lumayan tuh (aku baru
tahu sih). Ya, tanpa basa basi aku ikut deh, toh uang daftar juga
itung-itung beli katalog, paket panduan plus pouch yang didapat,
tas juga id card dll.
Awalnya ragu bisnis MLM takut gharar.
Tapi aku mikir sih aku cuman jualannya aja, daftar cuman
hitung-hitung administrasi. Dan aku gak ngejalanin bisnis plannya
sama sekali. Kalau, dapat bonus dari pembelanjaan ya alhamdulillah
hitung-hitung komisi. Tapi kalau cuman ngandelin cari downline aku
agaknya gak mau ah, ada sedikit takut.
Aku tawarin deh ke tetanggaku produk
Sophie lewat katalog. Alhamdulillah responnya bagus. Banyak juga yang
order. Namun sayang, orderan banyak terhambat karena stok selalu
kosong. Cape bolak-balik BC hanya untuk order dan barang akan datang
beberapa hari kemudian. Setelah waktunya datang eh, barang tidak
sepenuhnya ada. Dan harus kembali lagi. Ternyata, kata pegawainya,'
nanti juga ada sms mbak'. Aku datang lagi karena kok gak ada kabar,
tahunya mau ganti katalog jadi baiknya dibatalkan. Hmmmm...
Skip Skip..
Beberapa bulan kemudian, ada kenalanku
yang menawarkan bisnis MLM lagi. Kali ini dari MLM kosmetik yang
booming itu, Oriflame via D'BCN. Yang katanya bisa lewat online.
Sebenarnya udah tertarik dari dulu, cuman belum berani juga. Tertarik
karena sepertinya orang-orangnya superrrrr optimis, persaudaraan
kuat, aktif di jejaring sosial, punya banyak teman, dll.
Tahu kabar pula bahwa dia pernah cash
award senilai 4 atau 7 juta gitu (aku luupaaa...:)). Belum yang tiap
bulan. Waah, aku pikir enak ya punya upline yang seperti ini. Akupun
terbujuk ikut, karena memang sebelum chat dengan dia sudah penasaran.
Apalagi dia bilang bahwa order bisa online dan diantar. Kebetulan
lokasiku di kota jadi cukup DS motor saja.
Skip Skip...
Aku coba deh tawarin ke tetangga.
Ternyata responnya agak kurang kalau produk ini. Tak seperti produk
Sophie, karena kebanyakan tertarik pada produk tas atau dompet. Sedih
juga, huhu... belum lagi komentar beberapa kerabat yang sudah mencap
mahal duluan, hmmm...
Setelah kutelaah sih memang mahal. Dan
untukku sendiri aku tadinya hanya beli keperluan make up, bukan
perawatan seperti maskara, eye liner, dll (dan akupun order
barang-barang itu kebetulan memang sedang ada diskon, lumayan
kaaaan...?)
Oke tak apalah, aku coba lain kali
semoga ada yang minat orang lain selain mereka. Namun, semangat aku
terhambat karena aku disibukkan dengan kondisi si kecil yang dirawat
di RS. Maka aku vacum sejenak. Dan upline-ku sering menghubungiku,
namun seperti biasa dia memotivasi soal bisnis. Agak risih juga sih,
soalnya aku sedang cukup direpotkan oleh merawat anakku di RS.
Boro-boro mikirin targetan. Padahal aku sendiri posting di sosmed
soal anakku yang sedang sakit, agar mengerti tadinya. Bukan untuk
mencari simpati.
Seusai disibukkan dengan sakit dan
pemulihan anakku yang butuh perhatian ekstra, ternyata kondisi
badanku ngedrop. Dan tentunya aku gak bisa melanjutkan lagi. Upline
masih saja mewara-wiri soal tutup poin. Aku udah balas sedang gak
fit.
Ternyata, kondisi badanku yang ngedrop
itu disebabkan aku hamil dan terlalu capek. Oke, uplineku paling
menghubungiku hanya membahas bisnis lagi. Padahal aku sedang
mabok-maboknya. Jadi aku sudah gak peduli untuk sementara mengenai
bisnis plan (bisnis disini maksudnya penjualan, bukan rekrut). Dan
beberapa hari kemudian tak ada lagi pertanyaan soal itu lagi, dan tak
ada percakapan ramah seperti dulu (hm).
Disini aku gak menjelekkan salah satu
produk atau sistem MLM, ya. Cuma kalau mengandalkan bisnisnya saja
aku gak cocok dibidang ini. Aku ikut hanya sekedar fun, mencari
konsumen sesuka hati, tak berniat terlalu keras. Sekedar mencari
pengalaman saja di bidang penjualan.
Baik Oriflame atau Sophie mereka
menawarkan produk yang bagus kok, ya tentunya ada positif negatifnya
ditiap bisnis MLM.
Selain diataas, ada lagi temen suami
yang menawarkan bisnis di Paloma. MLM fashion yang menjual beragam
produk yang dijual di department store seperti merk Fladeo, Triset,
dll. Namun, belum aku terima tawarannya. Sepertinya aku tertarik juga
(:)).
Kapok ikut MLM? Aku bilang, 'Nggak
kok'.
sumber gambar: disini |
Sebenarnya, seusai lahir anak yang
sedang kukandung ini rasanya ingin melanjutkan bisnis Sophie ingin
ikut Paloma. Adapula tupperware, aku ingin jadi membernya (tergiur
diskonnya, heee) namun sayang pembelanjaan pertamanya mahaaal... (gak
tega minta suami). Tulipware juga. Tapi, aku tertarik produk Lock and
Lock juga (eh MLM bukan ya? Hihi...). Oh, iya ada lagi MLM Ifa,
soalnya sering lihat logonya di tiap usai sinetron (aku gak tahu itu
namanya iklan apaan).
Ternyata pegel juga nulis pengalaman
ikut MLM aku ini, padahal banyak yang dilewat, hihi...
Kayaknya ada yang lebih berpengalaman
deh dibanding aku, monggo boleh dishare... :)
1 komentar
Semangat-Sedih-Pahit.. Tiga kata buat MLM
ReplyDeleteJual Surat Keterangan Dokter
Jual Surat Keterangan Sakit
Jual Surat Dokter
Silahkan berkomentar dengan baik, sopan dan boleh sedikit bercanda tanpa keterlaluan, ya. No Spam No Iklan.