SAYA DAN CEPOL

Saturday, December 22, 2012

Antara 2009-2010 menjadi permulaan datangnya fenomena kerudung wayang alias cepol. Dulu ketika saya masih singel, fenomena itu saya namakan sebagai kerudung wayang. saya namakan seperti itu karena bentuknya mirip wayang dengan benjolan atau gelungan di bagian belakang atau agak atas kepala belakang yang nampak besar. Dan saya benar-benar risih lihatnya. Kayaknya ribet deh cara memakainya! (ahahaaaa belum nyoba sih...)

Dan nyatanya fenomena itu terus berlangsung hingga awal 2012. Saat itu saya lihat saudara
saya yang memakai pashmina dengan daleman cepol tapi bentuknya tidak terlalu besar seperti yang pernah saya lihat sebelumnya yang menurut saya sangat besar (hihihi).
Sayapun entah kenapa jatuh cinta dengan tatanan kerudungnya yang sungguh simpel. Hanya memakai peniti didagu dan kain tepinya di ayunkan ke pundak dan... taraaaaaa jadi deh.... sangat simpel!

Sayapun ingin berburu daleman itu. Terlihat cantik deh orang yang memakai kerudung dengan daleman cempol itu.
Saya pergi kepasar tapi ketika kesana ternyata saya selalu lupa (saya kepasar kalau ingin sekalian belanja yang lain). Pokoknya tiap ke pasar atau ke pusat perbelanjaan suka lupa deh...(cape deh...)

Akhirnya balik ke Surabaya saya belum mempunyai daleman itu. Secara di Surabaya itu bukan gudangnya konveksi atau garment yaa jadi harganya pasti lebih mahal. Dan saya gak bisa dapet harga yang dibawah kayak dipasar Cicalengka. huhuu

Sayapun sering curhat ke suami ingin beli itu, secara saya gak bisa berangkat sendiri karena saya gak tahu jalan dan arah. Dan disini tidak seperti di Bandung yang gudangnya angkot. Kata suami sih iya-iya aja, tapi nyatanya suka kelupaan (lagi).
Hemmmmm....

Sayapun melupakan daleman itu dan sedang asyik ber-internet ria depan komputer. Entah untuk alasan apa saya lupa lagi saya searching gambar di google dan salah satu gambarnya menggambarkan animasi kerudung yang memakai cempol dengan tanda garis lurus miring besar menimpa gambarnya! Ah, saya pikir ini orang yang anti modis aja... tapi lucu juga kalau ada peraturan "DILARANG MEMAKAI KERUDUNG YANG BER-CEPOL TINGGI" hihihi....

Singkat cerita saya sibuk mengurus anak dipagi hari. tak lupa menyuapinya dengan ditemani acara DARI HATI KE HATI BERSAMA MAMAH DEDEH yang disukai sikecil (alhamdulillah, yah..)
Dalam ceramahnya membahas masalah berias bagi wanita muslimah. Dan yang bikin terkejut Mamah Dedeh jelas-jelas menunujuk contoh pemakaian jilbab yang haram yaitu yang memakai cepol (tinggi pula)! Si ibu yang dijadikan contoh terlihat malu dan berusaha membela karena tidak tahu, belum ibu-ibu yang lain juga ada yang turut memakai. Dan hampir diakhir acara ada yang memprotes kalau dia gak tahu dan kenapa ada yang jual beginian.

Ya!Ssontak saya terkejut apalagi menyimak penjelasan dari hadits:
Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,

  1. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim)
  2. Dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi syurga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jaraknya jauh sekali).” (HR. Muslim dan yang lain).
Tapi dari penjelasan Mamah Dedeh dijelaskan bahwa yang seperti itu bila disambung-sambung dengan yang palsu, apabila rambut kita sendiri maka tidak apa-apa....

Jadi berpikir lagi deh buat beli daleman cepol...


contoh punuk unta

You Might Also Like

0 komentar

Silahkan berkomentar dengan baik, sopan dan boleh sedikit bercanda tanpa keterlaluan, ya. No Spam No Iklan.

Popular Posts

Flickr Images